Sering-sering menyelipkan tangan ke jarak antara jarimu, menyandarkan kepala dengan kasual di bahumu, bahkan mendengar kikik tawa khasmu — semua berubah jadi kemewahan nomor satu.
Jarak memang terkadang bajingan. Tapi kita bukan pecundang yang tak mampu mengalahkan keadaan.
Jika rindu harus diakrabi, kali ini keluhan tidak akan saya keluarkan lagi. Karena kamu, kita, memang berharga untuk dinanti.
Urusan mengejar mimpi, mewujudkan cita-cita, sampai menentukan prioritas selalu membuat saya tergelitik. Tapi baru bersamamu saya merasa tak keberatan menikmati tiap rintik.
Jangan salah sangka. Hari-hari kamu jauh dan tak terengkuh sebenarnya membuat saya setengah gila. Ingin rasanya bisa setiap saat membagi cerita. Ah, tapi kekanakan sekali ‘kan jika saya memaksamu membuka telinga saat sedang sibuk-sibuknya?
Apa lagi bila ada keluargamu yang memang harus kau prioritaskan, sehingga kadang aku harus berjuang melawan egoisku dengan rasa pengertianku yang besar agar tak jadi sebuah kecemburuan yang tidak masuk akal nantinya, yah mungkin ini karna aku 'sedikit' merindukanmu.
Sedari awal bersama kita sudah tahu bahwa ini tak akan mudah jalannya. Bisa bertemu sebulan sekali saja sudah membuat kita merasa beruntung sebagai manusia.
Bersamamu, jarak memang mesti diajak berdamai dengan berbagai cara. Namun anehnya saya tak pernah merasa kurang bahagia. Perbincangan denganmu via Skype, sapaan random di tengah jam kerja, chat-chat panjang kita sebelum tidur masih saja sama hangatnya.
Mungkin benar apa kata orang di luar sana:
Jarak jadi nisbi selama membersamai dia yang dicinta.
Hubungan ini jelas tidak mudah. Tapi kita tidak dipertemukan hanya untuk merasa payah, lalu menyerah
Saat jarak jadi kawan akrab, kamu dan saya dipaksa bertransformasi untuk jadi penyintas tangguh. Semua kita lakukan demi menunda keluh.
Kata orang hal-hal baik membutuhkan waktu tunggu. Untuk kebaikan yang kelak dijalani bersamamu, saya rela berdamai dengan jarak dan waktu.
Dan tiap keluh-kesahku saat melawan sengitnya rindu dan tiap egoisku, aku coba mengubahnya menjadi bait-bait indah dalam tiap doaku..
Doaku yang tak ada habisnya bila tentang rinduku padamu.
Bukan berharap lebih, aku hanya ingin setiap keluhku tak menganggumu tapi malah bisa membuat sesuatu yang menguatkanku dalam menghadapi jarak dan rindu diantara kita.
Komentar
Posting Komentar