Sering-sering menyelipkan tangan ke jarak antara jarimu, menyandarkan kepala dengan kasual di bahumu, bahkan mendengar kikik tawa khasmu — semua berubah jadi kemewahan nomor satu. Jarak memang terkadang bajingan. Tapi kita bukan pecundang yang tak mampu mengalahkan keadaan. Jika rindu harus diakrabi, kali ini keluhan tidak akan saya keluarkan lagi. Karena kamu, kita, memang berharga untuk dinanti. Urusan mengejar mimpi, mewujudkan cita-cita, sampai menentukan prioritas selalu membuat saya tergelitik. Tapi baru bersamamu saya merasa tak keberatan menikmati tiap rintik. Jangan salah sangka. Hari-hari kamu jauh dan tak terengkuh sebenarnya membuat saya setengah gila. Ingin rasanya bisa setiap saat membagi cerita. Ah, tapi kekanakan sekali ‘kan jika saya memaksamu membuka telinga saat sedang sibuk-sibuknya? Apa lagi bila ada keluargamu yang memang harus kau prioritaskan, sehingga kadang aku harus berjuang melawan egoisku dengan rasa pengertianku yang besar agar tak jadi seb...
The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched,they must be felt with the heart.- Helen Keller