Hujan memang membawa kedamaian tersendiri, terlihat indah meski derasnya membawamu pada lamunan sepi, tetap menyenangkan meski dingin kadang menyelimuti..
Hujan itu membawa semuanya kembali, memori-memori indah dan terkadang yang menyakitkan sekalipun yang seakan dihidupkan kembali, dia seperti mesin pengembali waktu yang telah pergi, tempat bernostalgia bersama mimpi, atau lamunan tentang seseorang yang dicintai...
Hujan masih bersamaku, menemaniku merindumu, begitu deras seperti perasaanku padamu yang tak berbatas...
Entah ini akan menjadi puisi atau barisan kata tanpa isi, aku memang tidak peduli, aku membagi yang di kehendaki hati.
Aku menulis yang tak terlukis; dalam kata-kata penggati doa atau tangis.
Ku tulis apa yang bibir tak mampu ungkapkan, aku bisu tak ingin terperangkap dalam keluhan, lewat aksara, doaku kepada Yang Maha Kuasa, meski tak terdengar kusyuk.
Dan saat hujan datang, ia membawahku terlena dalam tiap tulisanku, entah tentangku, tentang kau, bahkan tentang mereka, hujan mampu mengantikan airmataku dengan tiap tetesan indahnya yang membasahi tiap sudut bumi.
Seakan langit berbicara padaku:
"sudahlah jangan kau tangisi lagi, izinkan aku mengantikanmu menangis agar hatimu tak menderita lagi"
Komentar
Posting Komentar