![]() |
Credit by Pinterest |
Bercerita tentang ibu,
Aku mengenal seorang anak perempuan lucu nan menggemaskan, riang, ceria dan kadang2 tak sanggup mengontrol maksud hati dan pikirannya hingga bisa dituangkan dengan begitu bebasnya dan segitu kontrasnya di depan hadapan orang banyak.
Hingga terkesan dibalik tubuhnya yang mungil dia nampak sangat kuat,tak mungkin mudah rapuh begitu saja,terkadang terlihat egois, tapi bagiku itu wujud manusiawi yang polos.
Namun nyatanya berapa kali gadis kecil ini datang padaku dengan membiru dan bercerita betapa dia merindukan sosok seseorang yang dia sayangi,sosok yang dia sebut sebagai dunianya,
sejenak aku tak paham karena dia hanya terisak dalam pekat malam sambil menatap hampa ke arah langit yang luas, seolah sedang menikmakti rasa sakitnya yang tidak bisa dia lukisan dengan kata-kata lagi.
Ku coba sesaat untuk memahami rasa sakit yang coba dia gambarkan dalam tatapan mata yang terlihat syaduh tapi masih mencoba sekuat tenaga untuk menahan teriakan rasa perih yang bergejolak hebat dari dalam dirinya, yang bisa saja pecah dan menghancurkan dirinya hingga berkeping-keping. Saat itu aku sadar, dia sedang mengalami yang namanya patah hati senyata-nyatanya, yang benar2 patah.
Ingin ku elus rambutnya dan berucap kata sabar, tapi lidahku keluh tak sanggup mengucap. Bukan karena tak sanggup, tapi akupun tau bahwa rasa sabar hanya mudah saja diucapkan dan hampir merupakan kebohongan sesaat sebagai penahan rasa sakit yang nyata yang coba dikubur hidup-hidup. Karena sesungguhnya sabar itu sulit, sabar itu menguras airmata dan tenaga.
Ku tatap wajah mungilnya yang semakin berlinang air mata tanpa mengeluarkan suara isakannya, dan dengan perlahan dan dengan suaranya yang lirih dia berucap "kak, aku rindu ibu",
sebaris kata darinya saja serasa meluluh lantahkan hatiku menjadi berkeping-keping rasa sakit bila membayangkan ibukku tak ada lagi,
membayangkan saja membuat dadaku benar2 terasa sakit dan nyaris sesak menahan sakit yang teramat yang menjalar dalam diriku, apa lagi harus merasakan bila benar nyata terjadi padaku,aku tak sanggup ku rasa! Bahkan takkan setangguh gadis kecil ini ku yakin, bahkan tanpa sadar linangan airmata begitu deras membasahi pelupuk mataku. aku terisak,nyaris beteriak karena rasa sakit yang menjalar dalam hati.
ini benar-benar sakit rasanya, bagaimana tubuh mungil ini bisa selalu menahan rasa sakit yang terus timbul memukul tanpa ampun jiwanya? dunia saja sudah begitu kejam padanya,tapi harus ditambah lagi dengan racun rindu yang harus dia teguk atas nama rasa cinta yang teramat yang terukir abadi dalam hati. menyakitkan memang, tapi harus sekuat tenaga menerima dan mengikhlaskan.
Ibukku pernah berkata, "selalu ada Kehilangan dan Perpisahan, yang diperlukan hanya bersiap".
Namun aku paham saat melihat raut wajah polos gadis kecil ini, bahwa seikhlas apapun kita mencoba dan meski telah lama kehilangan,rasanya akan sama saja,
menyakitkan!.
Dari gadis kecil ini, aku belajar bahwa,
Jika itu tentang ibu, selalu saja air mata tak dapat ku tahan.
Jika itu tentang ibu, rinduku pada ibu tak akan sanggup menemui kata tuntas.
Dan bila jika itu tentang tanpa ibuku, apapun keberhasilan yang ku genggam terasa hampa, bahkan saat hari2 bahagiaku datang, serasa ada lubang yang tak bisa terisi untuk melengkapi bahagiaku.
Aku memeluk sosok gadis itu, dan berkata padanya dengan lembut,
Ibu tak pernah jauh darimu, dia menggengam erat hatimu hingga kau tak melupakannya, dia hanya sejauh doa-doamu.
Ibu, tak ada tempat senyaman dirimu untuk pulang,
Tak ada yang bisa menggantikan wangi tubuhmu yang menenangkan dan membuat jiwa yang hancur oleh kerasnya dunia, kembali kuat lagi.
Terima kasih ibu, kau wujud nyata malaikat tak bersayap untukku.
bila kehilangan ayah seperti kehilangan cinta pertama, maka kehilangan ibu seperti kehilangan cinta sejatimu, separuh jiwamu. karena ibu yang sanggup mencintaimu sedari awal bahkan saat kau belum berwujud sekalipun.
Ibu, aku mencintaimu, sampai kapanpu, sampai matipun.
Ku tulis ini sebagai pengingat untukku dan Untuk semua yang kehilangan dunianya tapi masih kokoh berdiri walaupun harus merawat belati rindu abadi yang menusuk dalam hati setiap mengingat tentang sosok bernama Ibu.
P.s : This is for u the little Gurl R.U
Komentar
Posting Komentar