S akit ini seperti tiada akhirnya, bayang-bayangnya terus menghantui hingga mulai memukul keras kewarasan yang ada, sayatan-sayatan mulai lagi terukir indah dengan segala sensasi sakitnya yang susah di terima akal sehat. Malam seolah berubah menjadi hal yang paling menyedihkan dalam separuh hidup, pagipun datang hanya sebagai penenang sesaat dari rasa sesak yang selalu menghantui. Perlahan tapi pasti, kegelapan mulai merundungi separuh jiwa yang tersisa! Bisikan di tengah kesunyian mulai jelas terucap dari sela luka yang mulai kehabisan darah "hah... Mati terasa begitu menyenangkan" . Bagaimana untuk coba menikmati saja segala sakit ini yang sudah terlanjur tercipta membengkakkan dada? "percuma, ruh sudah terlanjur jatuh terlalu dalam dan tamparan keras berkali-kali menyeret akal untuk sadar bahwa ini sudah terlampau sakit untuk bisa ditahan terus menerus , depresi merengut jiwaku" bisikan dari sosok dibalik cermin kaca. Ah.. Rasanya menyenangkan saat dulu m...
The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched,they must be felt with the heart.- Helen Keller