Langsung ke konten utama

Review buku The Book of Forbidden Feelings by Lala Bohang

Saya suka banget baca buku, tapi jarang yah ngeblog tentang buku yang saya baca ๐Ÿ˜… maklum ngebaca kadang membuat saya larut dalam tiap kalimat yang di suguhkan bahkan terkadang berakhir dengan overdosis dari ilusi yang di ciptakan dari cerita pada tiap buku yang saya baca sehingga saya lebih suka menikmatinya sendiri, tapi kali ini mau ngeshare sebuah buku karya Lala Bohang, Actually saya baru sekali ini ngebaca buku beliau, buku ini saya dapat dari penemuan saya yang betah berjam-jam di Toko buku.. Sekejap membuat Jatuh cinta dengan membaca judulnya saja, padahal saya termasuk orang sangat pemilih dalam memilih buku yang akan saya baca ( salah satu prinsip saya dalam memilih buku adalah don't judge by the cover ๐Ÿ˜‚) tapi buku ini benar-benar luar biasa mampu membuat saya terpikat dengan sekali pandang. So.. Langsung aja saya ulas tentang buku yang buat saya tergila-gila ini....
Pengarang : Lala Bohang

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2016
Dibaca : 8 Agustus 2016
Rating : ★★★


Putus asa. Depresi. Sedih. Tidak berminat pada kehidupan. Bermuram durja. Kosong. Patah hati. Dan banyak hal lainnya bisa kau temukan dalam buku ini. Memang semuanya tentang yang tidak semestinya dibicarakan, seperti judulnya. Tapi tahukah kau bahwa perasaan-perasaan di atas sebenarnya butuh diapresiasi? Melalui tulisan-tulisan Lala pada buku ini, semuanya terdeskripsikan secara gamblang.
***
Buku ini berisi puisi dan prosa berbahasa Inggris karya penulis yang hampir semuanya membicarakan sisi gelap seseorang. Setelah membaca buku ini, aku diberi tahu tentang bersikap sewajarnya di dunia yang serba palsu ini. Nah. Nah. Dari mana aku membuat konklusi "serba palsu" itu? Itu hanya sarkasme seperti puisi yang berceceran di buku ini. Tapi sebenarnya ada benarnya juga kan? Coba pikirkan apa yang kau lakukan ketika orang yang kau benci sedang berbicara di hadapanmu namun dia adalah atasanmu. Kau pasti tidak terang-terangan mengemukakan kebencianmu. Bila begitu, mungkin kau akan dipecat. Jadi, kau akan terus memulas senyum di bibir dan mencoba untuk bersikap wajar terhadapnya. 

Nah, jika begitu, apakah itu keadaan yang "jujur"?
Itu hanya satu dari sekian kepalsuan-kepalsuan yang secara tidak sadar orang-orang lakukan setiap hari. Geez, bayangkan: "setiap hari". Itu berarti orang-orang sebenarnya amat pandai menyimpan perasaan sebenarnya dan pandai mengekspresikan kebohongan-kebohongan. Wajar. Wajar. Wajar. Setiap kebohongan itu wajar. Setiap kepalsuan itu wajar. Setiap kemelut yang harus disimpan itu wajar. Semua wajar asalkan masih berpijak di atas bumi dan masih bisa membayar tagihan-tagihan yang harus dibayar setiap bulannya.

Yah, gambaran-gambaran di atas sebenarnya tidak baik. Tapi kurang-lebih seperti itulah potret yang akan kaurasakan setelah membaca buku ini. Buruk memang. Amat buruk. Mungkin bila ada orang yang sedang depresi atau frustrasi atau sejenisnya dan membaca buku ini, dia bakal bunuh diri dengan senyum tersungging di wajahnya. Dan aku berpikir betapa penulis pandai memuntir psike pembaca. Bahkan aku saja bisa beranggapan seperti dua paragraf di atas seusai membaca buku ini. Bahaya. Buku ini berbahaya. Jadi, jangan terlalu dibawa perasaan.
Oh ya, aku tidak begitu fokus terhadap ilustrasi-ilustrasi penulis karena, jujur, aku tidak begitu mengerti. (Tapi kalau yang terakhir lebih untuk berhemat dan, oh, ada kata "mungkin" di sana. Jadi tidak perlu dianggap serius.)
Lalu tentang kefemininan yang sangat jelas tercermin pada buku ini (maklum bacaanku tidak sefeminim ini, mungkin kalau film itu jadi pengecualian, i'm still women right!), memang sangat jelas tercermin pada buku ini. Setelah buku ini mendarat di tempat tidurku, aku bertanya-tanya kenapa begitu antusias padahal tidak pernah seperti itu pada buku puisi apalagi yang berbahasa Inggris. Setelah menutup halaman terakhir buku ini, pertanyaan kenapaku tersebut semakin menjadi-jadi. Ini buku terlalu feminin, dan terbukti teman-teman wanita yang membaca buku ini menjunjung tinggi dengan memberikan nilai sempurna. Memang sangat merepresentasikan kita sebagai wanita; bisikan-bisikan yang selalu hadir di antara kita para wanita seluruhnya tumpah pada buku ini. Bukan bermaksud rasis atau seksis, tapi cobalah, hai kalian para pria untuk membaca buku ini juga. Kalian akan setuju dengan kami.

Bukan berarti aku tidak menyukai buku ini. Ada beberapa puisi yang kusuka (hampir seluruhnya), beberapanya lagi seperti menghipnotis dan secara tidak sadar aku mengangguk-angguk mengiakan. Sekali lagi kukatakan bahwa buku ini berbahaya. Sungguh.
"Mixed feeling is something you can't really explain but you know exactly how it feels. It's something interesting but you don't know exactly what the ingredients are. Pretty similar to the uneventful taste of that ugly green healthy juice. Similar to the friendship that works only for a year-end shopping spree and a short girl-talk at beauty parlour." (hal. 14)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Pacar seorang Programmer

Kali ini aku mau berbagi cerita soal gimana rasanya Pacaran Sama PROGRAMMER ! (dari pengalaman pribadi saya ๐Ÿ˜€) iya programmer , pada tau gak? Orang yang hidupnya berkutat sama kode-kode itu? IYA BENER~~ Jaman sekarang kan lagi ngetren tuh yang namanya kata ‘kode’. Iya, aku tau dari anak-anak gaul jaman sekarang. Saya mau ceritain dikit sih, mungkin yang dimaksud kode sama mereka itu: Tindakan atau kata-kata yang mengandung suatu arti yang besar! Ciee...Tau darimana? Ngarang bebas aja sih๐Ÿ˜€ Oke lanjut! Anyway jangan pada nanya apa itu kode ke programmer ya? Lama nanti, saya aja yang punya pacar programmer kadang walaupun udah penasaran sama apa yang doi kerjain di laptop, coba nahan diri untuk gak banyak nanya. Alsannya, ane tipe cewek kalau yang gak ngerti bisa nanya sampai akar-akarnya (bisa-bisa kerjaan atau projectnya gak kelar-kelar)๐Ÿ˜€  syukur-syukur deh kalau ngerti apa yang doi udah ngejelasin panjang lebar, nah kalau gak? Gak tega liat muka putus asanya๐Ÿ˜… biasanya aku masa...

One OK Rock - Karasu (Lyrics in Romaji, Kanji Japan and Indonesia Translated)

Karasu === Gagak === ๆ—ฉๆœใฎใ‚ดใƒŸๆจใฆๅ ดๆ‰€ใซใฏ ใ—ใฎใŽๅˆใฃใฆ็”Ÿใใ‚‹้ป’ใ„้ณฅ้” ใใ‚Œใจๅƒ•ใ‚‰ใƒ€ใƒ–ใ‚‰ใ›ใฆใฟใฆ ๆ‚ฒใ—ใ„ไธ–็•Œใง็”Ÿใใฆใ„ใ‚‹ใจ็ขบไฟก souchou no GOMI sute basho ni wa shinogi atte ikiru kuroi tori-tachi sore to bokura DABUrasete mite kanashii sekai de ikiteiru to kakushin — Pagi-pagi di tempat pembuangan sampah — Burung hitam itu hidup di atas sana — Dan di saat yang sama kita mencoba menggandakannya — Yakin bahwa kita hidup di dunia yang menyedihkan ่กจๆƒ…ไธ€ใคๅค‰ใˆใš้ฆ–ใ‹ใ—ใ’ ้ป’ใ„็›ฎใฎๅฅฅๅบ•ใฏๅ››้ขๆฅšๆญŒ ๅ—šๅ‘ผ hyoujou hitot...

Ulasan Makna dari lagu Girls Crush - Little big town

Yuhuuu.. Lagu girls crush - Little big town๐ŸŽถ๐ŸŽง Kalau dengar liriknya sekilas kok kayak cewek yang suka sama cewek yah ๐Ÿ˜….. Ehh Positive Thin king dulu..sebenarnya bukan walaupun memang terdengar seperti menjurus kearah situ. Tapi kalau mau di dalami artinya lagi..*ahh sadapp* itu kayak seorang wanita yang sebenarnya cinta sama sang lelaki yang di punyai wanita yang di bicarakan dalam lagu *entah itu cowok mungkin mantanya yang belum bisa dia moveonin atau mungkin teman laki-laki yang dia sukai* kok aku langsung ingat kata God know I tried to happy for you.. Hahaha ada apa dengan kata-kata ini?  ssttss cukup aja di baca gak usah coba di cari tau ๐Ÿ˜. Ini kayaknya berita baik nih buat para wanita yang mungkin cowoknya lagi kena gangguan sang masa lalu atau wanita-wanita kesepian lainnya yang mungkin belum sadar kalau itu pacarnya orang hahahaa ๐Ÿ˜‚ jadi punya bahan sindiran keren yah melalui lagu ๐Ÿ˜œ yah walaupun sindir menyindir itu gak bagus yah, tapi apa mau di kata toh kita masih...