Awalnya terasa masih segar di ingatan, kau datang dengan sejuta warna untukku, kau datang menyentuh sayapku dengan kemilau hasrat cinta yang kau berikan untukku.....
Indah.......
Aku terperanjat dalam ilusi cinta yang kau ciptakan. Awalnya kau ku acuhkan karena aku sedang mengengam sayap yang lain, tapi.... Kau membuatku melepaskan sayap itu.....
Hangat.......
Perlahan kuberikan seluruh hatiku yang ku punya untukmu, perlahan aku mulai terbiasa akan pelukanmu, tapi... Semua perlahan berubah....
Dia.....
Awalnya kau bilang sudah menepis jauh dari kehidupan dia, kau bahkan meyakinkanku dengan sangat baik hingga aku tersungkur untuk mempercayaimu lagi....tapi....
Akhirnya......
Semua tampak jelas sudah... Kau belum seutuhnya menepis dia dari hidup dan hatimu... Truss apa artinya aku? Kau kira perasaanku sebercanda itu? Kau kira airmataku semurahan itu sampai terus ingin kau jatuhkan trus? Aku yang terlanjur kau buat jatuh dalam ilusi cinta yang kau buat, kini kau tarik aku perlahan diantara jurang yang kau ciptakan untuk kau dan dia.... Perlahan hatiku mulai membiru meronta menahan sakit yang kau berikan...
Ah.. Rasanya begitu sia-sia, rasanya begitu sakit... Aku di buat seolah seperti benaluh di hubungan kalian, aku yang dicaci tanpa tau salahku, aku yang di benci tanpa tau kenyataan yang sebenarnya...
Kau.....
Kau masih teguh mempertahankan ku dan coba menyakinkanku untuk bertahan.. Hah? Kau tak cukup menyakitiku? Harus sesakit apa lagi biar kau sadar bahwa ini terlampau sakit...
Coba saja kau tukar hatimu dan hatiku sesaat saja, agar kau tau sakit yang kau ciptakan untukku, agar kau tau hatiku terlalu sakit untuk merelakanmu seutuhnya...
Tapi aku sadar... Apa yang ku harapkan dari ucapan kosong dan janji tak tertepati dari kau?!
Mengalah....
Aku mengalah untuk cintaku, aku mengalah untuk perasaanku.. Walaupun nantinya beribu perih harus aku lewati tanpamu.. Tapi lebih baik seperti ini.. Lebih baik takkan ada aku lagi untukmu... Mungkin bila ingin jujur.. Hatiku masih tertuju padamu, tapi hati dan jiwaku bahkan ragaku sudah tak sanggup lagi menahan getir dan pahitnya sakit yang kau berikan...
Tak apa.....
Jalani saja dengannya... Tapi bila kau menoleh lagi kebelakang untuk mencariku... Takkan ada aku lagi!
Jahat? Aku yang jahat atau kau yang egois dan tak punya hati sebagai lelaki? Kau bilang kau memilih aku.. Tapi nyatanya kau masih memberikan rasa padanya.. Pembelaaanmu yang kau berikan bahwa kau hanya mengasihaninya, coba terus kau ucapkan untuk membuatku bertahan diatas pembelaanmu.. Truss apa kau tak melihatku? Melihatku yang menahan beribu luka karna pembelaanmu? Aku juga sama sepertinya, aku punya hati.. Tapi mengapa seolah cuma dia yang tersakiti disini... Aku tidak sekuat yang kau kira!
Sudahlah....
Doakan aku bisa menemukan bahagiaku yang lain bila memang Tuhan tidak memberikanmu sebagai bahagiaku...
Aku kuat... Aku ikhlaskan semua dalam tiap sujudku...
Semoga kau bahagia, jangan menjauhiku karena semua ini... Karena jauh sebelum cerita ini tercipta.. Kau dan aku punya cerita baik sebagai seorang teman dalam sedih dan senang...
Maaf...
Bila aku harus melepasmu... Bukan aku yang berjalan mundur tapi kau yang sudah tak sanggup aku raih......
...........
Tertanda,
Aku yang kini mulai belajar tersenyum tanpamu.
P.S: tulisan spesial buat si bungsu...
Jangan galau dek.. Kau bisaaa!! Semangatt.. Life must go on dear ❤....
May Allah SWT bless you.
Komentar
Posting Komentar