Peluklah diriku, Tuhan….
Aku merasa tubuhku telah hancur. Hatiku menjadi berkeping-keping. Semangatku patah. Terlebih lagi harapanku yang menjadi entah.
Perlahan semuanya menjadi tidak jelas, semuanya begitu mengecewakan, aku terlampaui lelah Tuhan..
Seakan tak ada yang bisa aku pegang untuk menopang lelahnya tubuhku lagi. Otaku tak mampu lagi menenangkan jiwaku yang kian pesimis dengan berbagai persoalan hidup yang menguncang.
Bagaimana aku hidup..
Bagaimana aku tahan dalam tekanan...
Aku memohon pengampunan dari-Mu. Aku begitu melupa syukurku pada-Mu, padahal sudah seringkali aku mencoba untuk selalu dapat membiasakan diri bersyukur dalam keadaan apapun itu, suka maupun duka, sedih maupun senang. Tak seharusnya aku begini. Tak seharusnya aku melukai hati-Mu dengan teriak keluhku. Maafkan aku Tuhan, seringkali aku kalah bertarung dengan lemahnya keinginan daging hingga membuatku menjadi egois, tak berdaya, dan seakan ingin menyalahkan Engkau atas segala kekecewaan yang aku kecap dari hidupku, yang kenyataannya bahwa aku sendirilah yang sering menjerumuskan diriku dalam kesesakan.
aku mau percaya pada-Mu Tuhan, bahwa ini proses yang harus aku lalui untuk lebih dekat pada-Mu, sambil sabar menanti rencana indah yang tlah Kau siapkan untuk hidupku. aku tau bukan Engkau yang merancang cobaan-cobaan ini untuku, tapi Kau mengizinkan cobaan-cobaan ini datang padaku, hanya untuk menguji serta melatihku agar lebih taat dan lebih setia lagi kepada-Mu untuk memenangkan kehidupan di dunia ini maupun kehidupan saat waktunya aku kembali pada-Mu nanti.
aku percaya bahwa masih
Ada Tuhan. Ada Tuhan. Masih ada Tuhan!
Aku berharap. Aku berserah. Aku berseru. Pada-Nya kemenangan akan diturunkan. Pada-Nya mujizat selalu nyata.
Tuhan Yesus. Tuhan Yesus. Tuhan Yesus!
Harapanku, takkan pernah mengecewakanku, rencana-Mu indah bagiku.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Ulangan 31:6
Amin.
Komentar
Posting Komentar