Ini bukan sebuah pengakuan dosa atau penyesalan. Aku menulis ini sebagai upaya mengais ketulusanmu agar kelak tak perlu ada kekecewaan. Sadar dengan segala kekurangan, aku terlalu khawatir jika kamu menyimpan masa laluku sebagai beban di pikiran. aku ingin masa depanlah yang bertahta di sana dan perihal masa lalu cukup kau biarkan tuntas. Karena setiap orang pasti pernah khilaf. Di masa lalu, kebebasan mutlak yang aku pilih untuk diriku sendiri, membuatku kadang tak mengingat norma lagi. Sehingga membuatku banyak terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang fatal untuk diriku sendiri, mengingat itu semua kadang membuatku kecewa dan menyesalinya juga, tau kah kamu, akhirnya saat aku sadar, aku begitu mati-matian memperbaiki diriku sambil terus dibayang-bayangi akan kelamnya masa laluku, yang sempat membuatku ketakutan tak karuan dan putus asa bahwa akan adakah seorang pria yang mau menerima masa laluku ? Dan ku yakin pria itu kamu, karena aku percaya akan dirimu yang selalu berkata '...
The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched,they must be felt with the heart.- Helen Keller