"Hujan, aroma kopi, tetesan embun selalu bercerita hal yang sama. Tentang rinduku yang terus mengalir, tentang kata-kata yang tak mau berhenti, tentangmu..."
Sebuah kutipanku yang terlintas dipikiran saat hujan mulai membasahi tiap dahan pohon di samping jendela kosku, ditempat favoriteku bila ingin menikmati dingin dan curahan hujan saat bulan november yang aku sukai, yang memang bulan dimana terkenal dengan sebutan 'November Rain'. Saat Hujan sering membuatku tenang dan damai, entah karena aroma khasnya yang basah,bercampur dengan bau tanah dan membaur dengan aroma dari secangkir cappucinno hangat yang sering menemaniku saat hujan datang yang menjadi perpaduan aroma yang classic yang memberikan efek bagai morphine pada indra penciuman dan otakku, ataupun suhu dingin saat hujan yang Dinginnya tidak menusuk, malah terasa menyejukkan tubuhku. Damn...aku begitu menyukai hujan, Hujan mampu membuatku nelangsa jauh keduniaku sendiri, jauh dari bisingnya dunia nyata, dari sakit dan kerasnya kehidupan, dan bahkan dapat menenangkan hati dan pikiranku untuk sejenak. Hei..tapi bila kau disini bersamaku sayang, aku rasa kau yang dapat mengalahkan hujan yang kusukai sebagai penenang jiwa, pikiran dan hatiku. Yaa..dan bila kau disini, aku ingin mengajakmu sekali menikmati indahnya hujan yang kusukai, bersama, duduk di sebuah sofa yang nyaman di samping jendela, saling menyandarkan kepala, memakai satu selimut bersama, mendengar alunan lagu-lagu jazz ringan nan merdu kesukaanmu, memejamkan mata dan mulai bersama meresapi indahnya sang hujan. Hayalanku sepertinya terlalu berlebihan, tapi aku ingin kau benar-benar ada disini bersamaku agar aku tak sendirian lagi bercerita tentangmu dan rindukku padamu saat hujan datang.
Komentar
Posting Komentar