Aku menatap pantulan wajahku di cermin. Kemudian sesekali aku melempar senyum pada diriku yang ada disana. Entah apa benar yang berada disana atau sebenarnya yang nyata tak ada disini. Berminggu-minggu aku menjalani malam seperti siang dan pagi berubah menjadi malam. Teriakku "Apa susahnya Engkau melelapkanku?". Gerutu dan gerutu terapal jelas dimulutku. Aku sangat kelelahan dengan waktu yang terbalik ini. Waktu yang membuat kesehatanku menurun. Waktu yang mendebarkan jantungku semakin cepat hingga tak ada satupun kegiatan hidup yang berguna yang bisa aku lakukan. Mengapa aku sesulit ini terlelap. Ketika tiap bunyi dengkuran yang terdengar begitu membuat iri. Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku? Sepertinya dulu aku tidak begini. Seakan aku kuatir terhadap hari esok dan merasa bisa merubah satu jam perjalananku. Aku mencemaskan rambutku yang lepek dan berminyak di tengah-tengah lingkungan sekitarku. Aku takut terhadap pandangan orang lain yang sering melihatku dan mulai...
The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched,they must be felt with the heart.- Helen Keller